Refleksi Sumpah Pemuda, Bukan Sekedar Teriak

Oleh : Ardian Jailan Pauwah 

Kamu tidak seharusnya terus menerus duduk bareng membahas kelemahan pemerintah Saja.Turun kejalan berteriak lantang bagai Perwira yang kadang tidak ada karenanya. Panas berkeringat kemudian pulang dengan impian hampa sebab tak digubris sama sekali oleh mereka. Marah, Lalu Lempar sana lempar sini, anarkis sana anarkis sini, rusak gedung ini bakar gedung itu.

Bukan hanya wacana itu !

Bukan sekedar membicarakan kinerja pemerintah yang bersebarangan dengan pasal ini pasal itu dalam undang-undang kita dengan mengatasnamakan ketidakmakmuran. Bukan sekedar perihal itu.

Bukanpula tidak berkaca dengan keberhasilan perjuangan para pelopor 98
Tapi sekali-sekali cobalah kita tampil dengan sebuah perbedaan.

Mengikuti pertumbuhan zaman kita Tampil sebagai Pemuda yang bukan cuma ahli berteriak dijalanan, bakar ini bakar itu kemudian selesai dipersimpangan jalan. Cobalah kita tampil untuk membantu mengendorkan beban negeri khatulistiwa yang mungkin belum terselesaikan.

Sekali-sekali cobalah berpikir apa yang telah kita berikan untuk Bumi Pertiwi ini, apakah kita sudah mampu menyelesaikan sebuah persoalan tanpa pemberian mereka para pengatur kebijakan ? Ataukah belum sama sekali.

Terlalu banyak yang mampu kita kerjakan tanpa harus terus menerus berteriak dan panas-panasan dijalanan mengatasnamakan ketidaksejahteraan.

Wahai Pemuda "Konter Pulsa Kecil"pun bahkan bisa memuat 3-4 pengangguran. Warung coto makassar atau daerah nasi gorengpun bisa menampung 4-5 dari sebagian mereka yang tak mampu menuntaskan sekolah. Tempat pangkas rambut pun bisa menampung 1-2 saudara-saudara kita.

'Berikan saya 10 cowok maka akan kuguncangkan dunia' bukanlah sebuah kalimat yang selalu diartikan bahwa sang 'founding father' mengajak kita untuk berperang. wahai teman 10 pemuda yang berfaedah bagi orang banyak tidak akan cuma mengguncangkan dunia tetapi bisa menuntaskan hiruk-pikuk kehidupan alam semesta, bahkan mungkin lebih dari itu.

Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum kalau mereka tak berupaya mengubahnya sendiri. Lalu pergeseran dengan cara seperti apa yang akan kita kerjakan.

Apakah kita hanya terus menerus mengkritik, mencaci dan menganggap sisi negatif suatu pemerintahan tanpa menatap segi positifnya juga ?
Salah, iya benar banyak salah yang mereka lakukan, tetapi pernahkah kita berpikir bahwa kita tidak akan melaksanakan kesalahan yang serupa bila posisi kita ada pada posisi mereka ?

Sahabat ini bukan tentang Pro atau Kontra pada si ini dan si itu, 250 juta lebih masyarakatbukanlah sebuah duduk perkara gampang yang mampu dituntaskan dengan gampang.

Tanyakanlah terhadap diri ketika ini, bisakah kita menjadi pemeran yang mampu berperan menangani ketidaksejahteran tanpa harus Berkoar-koar disudut-sudut Jalan ? Bisakah kita menjadi mirip sebagian Pemuda yang sudah sukses menyelamatkan 1-10 Pengangguran ?

Tanyakanlah pada diri sendiri wahai teman. Karena mereka tahu identitasmu namun tak tahu tentang caramu.

Mari Sahabat Bersama kita menjinjing penyelesaian bukan sekedar opini dan anarkis sana-sini.

Sanana, 27 Oktober 2016
Sumber https://www.atobasahona.com/

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama